BMKG Catat Ada 19 Kali Gempa Susulan di Maluku

11 Januari 2023 06:29
Penulis: Supriyanto, nusantara
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon melakukan monitoring gempa susulan yang terjadi pascagempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa (10/1). ANTARA/Penina F Mayaut.

Sahabat.com - Pasca gempa yang mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon mencatat telah terjadi 19 kali gempa susulan.

“Hasil monitoring BMKG, Rabu, 11 Januari 2023, hingga pukul 13.00 WIT telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 19 kali, dengan kekuatan gempa susulan terkecil 3.7 dan kekuatan gempa susulan terbesar 5.7,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Rabu.

Menurut Djati Cipto Kuncoro, hingga kini BMKG terus melakukan monitoring dan akan selalu mengupdate terkait perkembangan gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat luas.

Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat pertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu masyarakat juga diimbau menghindar dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal  cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, TNI/POLRI dan aparat pemerintah setempat.

Gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,5 pada Selasa, 10 Januari 2023 pukul 00.47 WIB, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Daerah Dobo, Tiakur IV MMI.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment