Yogyakarta Masih Operasikan Selter Penanganan COVID-19

06 Januari 2023 06:56
Penulis: Ganjar Subiadi | Editor: Ramses Manurung, nusantara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau selter isolasi di Rusunawa Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Jumat (6/8). (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Sahabat.com - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta masih tetap mengoperasikan selter penanganan pasien COVID-19 yang dibuka sejak September 2020, memanfaatkan Rumah Susun Sewa Bener menara 1.

"Selter di Kecamatan Tegalrejo ini masih tetap dibuka untuk melayani masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta  ini Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, kebijakan untuk tetap mengoperasikan selter penanganan pasien COVID-19 tersebut, dilakukan karena pemerintah belum mencabut status pandemi COVID-19.

"Yang sudah dicabut hanya aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Sedangkan pandemi masih tetap ada," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, temuan kasus COVID-19 pada pekan ke-52 atau 25-31 Desember 2022, tercatat sebanyak 14 kasus dengan 25 pasien dinyatakan sembuh.

Total kasus kumulatif di Yogyakarta sebanyak 36.389 kasus dengan angka kesembuhan kumulatif mencapai 96,72 persen, sedangkan tingkat kematian 3,23 persen.

Dari hasil kajian epidemiologi, hampir seluruh wilayah kelurahan atau dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta berada pada zona hijau atau tidak ada kasus, yaitu 34 kelurahan dan sisanya 11 kelurahan berada di zona kuning atau risiko rendah, dan secara keseluruhan Kota Yogyakarta berada di zona kuning.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas sehari-hari termasuk mencuci tangan dan tetap mengenakan masker.

"Sekali lagi, yang dicabut adalah aturan PPKM, artinya berbagai aktivitas masyarakat sudah diizinkan kembali normal seperti semula. Tetapi, pandemi masih ada," katanya.

Kebijakan pencabutan PPKM oleh pemerintah pusat, lanjut Sumadi, salah satunya didasarkan pada kajian tingkat imunitas masyarakat yang dinilai sudah cukup tinggi.

"Kami di Yogyakarta tetap akan mendorong warga, khususnya lansia, untuk mengakses vaksinasi penguat kedua," katanya.

Di Kota Yogyakarta, capaian vaksinasi penguat pertama mencapai sekitar 120 persen, sedangkan penguat kedua tercatat sekitar 24 persen.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment